TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Terpuruk {3}



Terpuruk {3}

0Siang ini, Chen Liao Xuan baru saja mengatur pasukan tempurnya, dia melihat Xie Ming Zhen sama sekali tidak ikut serta dalam hal tersebut. Seolah Xie Ming Zhen menghindarinya sekali. sebuah hal di luar dugaan yang membuat Chen Liao Xuan semakin tak respek sama sekali.     
0

Setelah itu, Chen Liao Xuan memutuskan untuk pergi dari sana, kemudian dia melangkah untuk menuju istana untuk memberikan beberapa laporan kepada ayahnya.     

"Hormat kami, Putra Mahkota," semua sapaan itu terdengar begitu sempurna. Chen Liao Xuan tampak tersenyum. Ya, dia tidak lagi mau disebut Xie Liao Xuan, dia tak peduli ayahnya suka atau tidak dengan nama barunya itu. namun bagi Chen Liao Xuan, namanya sekarang jauh lebih menyenangkan. Meski marga Chen sendiri dia tidak tahu dia bisa mendapatkannya dari mana.     

"Putra Mahkota, hamba benar-benar sangat senang jika Putra Mahkota telah kembali. Lihatlah langit yang semenjak kepergian Putra Mahkota tampak tak berwarna kini begitu indah kembali. Naga suci yang selalu kami nanti, nyaris tak pernah muncul selama ini, kedatangan Putra Mahkota nyatanya telah membuat naga suci muncul kembali. Hamba benar-benar sangat bersyukur, langit tidak akan pernah ingkar kepada siapa saja yang datang untuk sebuah kebaikan,"     

"Kalian bisa saja, Dewa-Dewa yang terhormat? Apakah kalian tidak datang pada jamuan makan yang telah diadakan oleh Dewa Li?"     

"Oh, apakah itu ada? Dewa Li memangnya melakukan jamuan? Tak biasanya Dewa Li melakukan hal itu,"     

"Tentu saja, Dewa Li sudah menyajikan makanan langit dengan sangat sempurna, aku beritahukan kepada kalian, kalian pasti akan sangat menyukainya."     

"Baiklah, Putra Mahkota, kami akan segera kesana. Bagaimana juga, kami tidak akan melewatkan jamuan dari Dewa tertinggi itu,"     

Semua Dewa yang menyapa Chen Liao Xuan langsung berjalan pergi, membuat Chen Liao Xuan tersenyum penuh arti. Bagaimana tidak, dia telah berhasil membuat semua Dewa datang di kediaman Li Qian Long. Dia sudah menebak bagaimana Li Qian Long akan murka setelah semua Dewa ada di sana nanti.     

Untuk kemudian, langkah Chen Liao Xuan terhenti, dia menoleh pada pohon persik yang berdiri sangat agung itu. dia tersenyum kecut, faktanya pohon itu dulu menjadi tempat dia bercumbu dengan Liu Anqier, pohon itu juga yang berada di kediaman Liu Anqier juga berada di belakang kediamannya, siapa sangka takdir memanh semanis itu. dan di bawah pohon itu juga Liu Anqier kini dia semayamnkan.     

Air mata Chen Liao Xuan kembali menetes, dadanya kembali sesak setiap kali dia mengingat hal itu. dia tidak bisa untuk seperti ini terus, dia tidak bisa untuk terus mengingat hal yang sangat membuatnya berpolemik. Liu Anqier, dia tidak bisa hidup tanpa wanita itu, dan sekarang dia harus melalui lagi kesakitan ditinggal oleh kekasihnya itu lagi untuk kedua kali. Seolah langit senang menguji cintanya, langit telah membuatnya dia menjadi telunta-lunta.     

"Dewa Han."     

"Hamba, Putra Mahkota,"     

"Bisakah kau berikan beberapa pengumuman ini kepada Yang Mulia Raja untuk Yang Mulia Raja memeriksanya? Aku ingin menemui kekasihku dulu sebelum aku kembali ke istana,"     

Dewa Han yang merupakan tangan kanan Chen Liao Xuan saat itu pun agaknya terdiam, untuk kemudian dia menganggukkan kepalanya. Bagaimana tidak, selama Chen Liao Xuan kembali, selama itu dia selalu menghabiskan waktunya berada di bawah pohon persik itu, siang malam dia duduk di samping pusara itu, bahkan kadang kala dia tertidur sambil memeluk pusara itu.     

Dewa Han sejatinya tak menyangka, jika ada cinta sedalam dan segila itu, bahkan dia sendiri tak tahu, harus dengan bagaimana membuat Putra Mahkota Kerajaan Langit menjadi bergairah kembali kepada kehidupannya. Sebab yang dia tahu sekarang adalah, Putra mahkota seolah mati suri dengan apa yang terjadi di sini.     

Lagi, Dewa Han tampak mengehela napas panjang saat dia melihat Chen Liao Xuan sudah bersimpuh di samping pusara itu, mengelus nisan itu kemudian seolah berbincang-bincang seperti orang yang berbincang kepada kekasihnya yang masih hidup. Hingga pada akhirnya, Dewa Han dikejutkan oleh Raja Langit yang ternyata sudah berdiri di sampingnya.     

"Apakah selama dia kembali, dia melakukan hal seperti it uterus, Dewa Han?" tanya Raja Langit. rahang Dewa Han mengeras, kemudian dia menganggukkan kepalanya, bohong jika dia harus berdusta, sebab dia harus mengatakan hal yang sebenarnya.     

"Benar, Yang Mulia. Putra Mahkota seolah kehilangan gairahnya untuk hidup. Sepanjang siang, sepanjang sore, sepanjang malam, ketika tidak ada pekerjaan dari istana, ketika dia sedang senggang, yang dia lakukan hanyalah menghabiskan sepanjang waktunya di pusara itu, bahkan malam hari pun dia tidur di pusara itu, seolah pusara itu adalah tempat paling indah dan paling nyaman yang pernah ada," kata Dewa Han.     

Raja Langit kembali diam, dia merasa sangat resah dan prihatin kepada putranya, apa yang membuat putranya bisa bersemangat hidup kembali, Raja Langit benar-benar kehilangan akal untuk itu semua.     

"Dewa Han, apakah aku harus mencarikannya istri agar dia bisa sedikit terhibur?"     

"Kalau menurut hamba, jangan, Yang Mulia. Saat ini Putra Mahkota telah kehilangan rasa percayanya terhadap Yang Mulia Raja. Hamba takut, jika Yang Mulia terlalu cepat memutuskan untuk mencarikan Putra Mahkota istri, malah Putra Mahkota berpikir macam-macam yang buruk kepada Yang Mulia Raja. Apalagi setahu hamba, Putra Mahkota pun sudah bersumpah, apa pun yang terjadi, dia tidak mau menikah sampai dia menunggu reinkarnasi dari kekasihnya itu kembali datang, dan kata Dewa Li, butuh lima ribu tahun lagi untuk salah satu Dewi tertinggi di sini melahirkan sosok kekasih dari Putra Mahkota, Yang Mulia."     

"Lima ribu tahun lagi, apakah dia pantas untuk menunggu selama itu?"     

"Dari pengorbanan kekasihnya, hamba rasa sangat pantas Yang Mulia. Sekarang ini, sebuah dukungan mental adalah yang terbaik, Yang Mulia. Biarkan Putra mahkota menikmati kesendiriannya dulu, menikmati hatinya dulu, apalagi peralihannya dari seorang Raja Iblis menjadi kembali sucir menjadi sosok Putra Mahkota Kerajaan Langit. emosinya masih belum sepenuhnya terkendali, jangan sampai membuat dia frustasi dan membuat dia berpikir kalau dia tak punya siapa-siapa, sebab kalau sampai itu terjadi, takutnya aura iblisnya itu akan kembali dan akan menghancurkan semua yang ada di langit ini. tunggu sampai Putra Mahkota stbalil, itu adalah hal yang paling bagus untuk semuanya. Rambut putih Putra Mahkota pun sekarang sudah ada beberapa helai yang kembali menghitam. Itu tandanya jika pelan-pelan Putra Mahkota sudah kembali pada wujud aslinya. Rambut putih itulah yang menandakan kestabilan mental dan hatinya Yang Mulia Raja. Biarkan sampai rambut itu gelap sempurna untuk membahas masalah ini bersama dengan Putra Mahkota."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.